Rabu, 18 November 2015

TUGAS M8 DAN M9 TTKI

SEMUA TENTANG KUALITAS JASA



Kualitas Jasa
Kualitas jasa menurut Wyckop (Tjiptono, 2000:54) adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas seringkali disamakan dengan mutu pendapat demikian diperkuat dengan apa yang dikatakan dalam American Society for Quality Control (Kotler, 1997: 49) bahwa mutu sama dengan kualitas dimana mutu adalah keseluruhan ciri dari atribut produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat.
Dari definisi di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa perusahaan tidak dapat mengklaim diri telah memberikan kualitas terbaik –lewat produk atau jasa- pada pelanggan, sebab yang dapat mengambil kesimpulan baik dan tidaknya kinerja sebuah produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan hanyalah konsumen dan pelanggan. Tidak berlebihan jika sering dikatakan bahwa konsumen adalah raja.
A. Pengukuran Kualitas Jasa
Kualitas jasa dipengaruhi dua variabel, menurut Rangkuti (2002: 21) kedua variabel tersebut yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan (expected service). Pengukuran kualitas jasa lebih sulit dibandingkan dengan mengukur kualitas produk nyata, sebab atribut yang melekat pada jasa tidak mudah untuk diidentifikasi. Menurut Tjiptono (2000: 97) langkah-langkah yang harus diambil dalam mengukur kualitas jasa adalah:
1. Spesifikasi determinan kualitas jasa.
Langkah ini menyangkut variabel yang digunakan untuk mengukur kualitas jasa
2. Perangkat standar kualitas jasa yang bisa diukur.
Kualitas jasa yang dimaksud adalah menyangkut tentang standar atau instrument kualitas jasa yang bisa digunakan untuk mengukur variabel.
Penelitian mengenai custumer perceived quality pada industri jasa yang dilakukan oleh Leonard L Berry, A Parasuraman dan Valerie A Zeithaml 1985, 1988 (Rangkuti, 2002: 22) mengidentifikasi lima kesenjangan (gap) yang menyebabkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu:
1) Kesenjangan tingkat harapan konsumen dan persepsi manajemen. Pada kenyataannya pihak manajemen suatu perusahaan tidak selalu dapat merasakan atau memahami secara tepat apa yang diinginkan oleh para pelanggannya. Akibatnya manajemen tidak mengetahui bagaimana produk-produk jasa didesain dan jasa-jasa pendukung (sekunder) apa saja yang diinginkan oleh konsumen.
2) Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa. Kadang kala manajemen mampu memahami secara tepat apa yang diinginkan oleh pelanggan, tetapi mereka tidak menyusun standar kinerja yang jelas. Hal ini dapat terjadi karena tiga faktor, yaitu tidak adanya komitmen total manajemen terhadap kualitas jasa, kurangnya sumber daya, atau karena adanya kelebihan permintaan.
3) Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa. Ada beberapa penyebab terjadinya kesenjangan ini, misalnya karyawan kuarang terlatih, beban kerja yang melampaui batas, ketidak mampuan memenuhi standar kerja, atau bahkan ketidakmauan memenuhi standar kinerja yang ditetapkan.
4) Kesenjangan antara penyampaian jasa komunikasi eksternal. Seringkali tingkat kepentingan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan pernyataan atau janji yang dibuat oleh perusahaan. Resiko yang dihadapi oleh perusahaan apabila janji tidak dipenuhi akan menyebabkan persepsi negatif terhadap kualitas jasa perusahaan.
5) Kesenjangan antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan. Kesenjangan ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja atau persepsi perusahaan dengan cara yang berbeda, atau bila pelanggan keliru mempersepsikan kualitas jasa tersebut.
B. Dimensi Kualitas Jasa
Sebuah perusahaan jasa sebisa mungkin dapat memberikan jasa yang berkualitas tinggi secara konsisten dan kontinyu dibandingkan dengan pesaing, dalam rangka memenuhi harapan pelanggan. Usaha jasa terbilang cukup rumit dan sangat kompleks dari pada barang yang mempunyai wujud konkrit, sehingga menyulitkan seseorang untuk mengidentifikasinya dalam waktu yang singkat.
Melalui serangkaian penelitian terhadap berbagai macam industri jasa Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1985) berhasil mengidentifikasi sepuluh dimensi pokok kualitas jasa :
1. Reliabilitas, meliputi dua aspek utama, yaitu kosistensi kinerja (performance) dan sifat dapat dipercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan mampu menyampaikan jasanya secara benar sejak awal (right from the first time), memenuhi janjinya secara akurat dan andal (misalnya, menyampaikan jasa sesuai dengan janji yang disepakati), menyampaikan data (record) secara tepat, dan mengirimkan tagihan yang akurat.
2. Responssivitas atau daya tanggap, yaitu kesediaan dan kesiapan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan menyampaikan jasa secara cepat. Beberapa contoh diantaranya : ketepatan waktu pelayanan, pengiriman slip transaksi secepatnya, kecepatan menghubungi kembali pelanggan, dan penyampaian layanan secara cepat.
3. Kompetensi, yaitu penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat menyampaikan jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Termasuk didalamnya adalah pengetahuan dan keterampilan karyawan kontak, pengetahuan dan keterampilan personil dukungan operasional, dan kapabilitas riset organisasi.
4. Akses, meliputi kemudahan untuk dihubungi atau ditemui (approachability) dan kemudahan kontak. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa mudah dijangkau, waktu mengantri atau menunggu tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi (contohnya, telepon, surat, email, fax, dan seterusnya), dan jam operasi nyaman.
5. Kesopanan (courtesy), meliputi sikap santun, respek, atensi, dan keramahan para karyawan kontak (seperti resepsionis, operator telepon, bell person, teller bank, kasir, dan lain-lain).
6. Komunikasi, artinya menyampaiakan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang mudah mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Termasuk didalamnya adalah penjelasan mengenai jasa/layanan yang ditawarkan, biaya jasa, trade off antara jasa dan biaya, serta proses penanganan masalah potensial yang mungkin timbul.
7. Kredibilitas, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencangkup nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakter pribadi karyawan kontak, dan interaksi dengan pelanggan (hard selling versus soft selling approach).
8. Keamanan (security), yaitu bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan. Termasuk didalamnya adalah keamanan secara fisik (physical safety), keamanan financial (financial security), privasi, dan kerahasiaan (confidentiality).
9. Kemampuan memahami pelanggan, yaitu berupaya memahami pelanggan dan kebutuhan spesifik mereka, memberikan perhatian individual, dan mengenal pelanggan regular.
10. Bukti fisik (tangibles), meliputi penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil, dan bahan-bahan komunikasi perusahaan (seperti kartu bisnis, kop surat, dan lain-lain). Dalam riset selanjutnya Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988) menemukan adanya overlapping diantara beberapa dimensi diatas. Oleh sebab itu, mereka menyederhanakan sepuluh dimensi tersebut menjadi lima dimensi pokok. Kompetensi, kesopanan, kredibilitas, dan keamanan disatukan menjadi jaminan (assurance). Sedangkan akses, komunikasi, dan kemampuan memahami pelanggan diintregasikan menjadi empati (empathy).
Kesepuluh dimensi tersebut di atas dapat dikonversi ke dalam lima dimensi, Parasuraman, Zeithamal & Bery (Rangkuti, 2002: 29) mengkonversi dari kesepuluh dimensi kualitas jasa sebagai berikut:
1. Reliabilitas (rebility), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.
2. Daya tanggap (responssiveness), berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.
3. Jaminan (assurance), yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bias menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.
4. Empati (empathy), berarti perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
5. Bukti fisik (tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan.
(Brigita Lahutung, 07301541, Manajemen Keuangan)



SUMBER :
http://ilmumanajemen.com/index.php?option=com_content&view=article&id=69:kj&catid=38:mnkua&Itemid=29
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/viewArticle/15603
http://binus.ac.id
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=25%3Aindustri&id=591%3Adefinisi-kualitas-pelayanan-jasa&option=com_content&Itemid=15
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHc2ba/3cb210eb.dir/doc.pdf

Rabu, 30 September 2015

Judul Penelitian

1.        ANALISA KEPUASAN KERJA KARYAWAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN DI PT. CATUR TEKNIK MANDIRI

2.        ANALISA TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PROMOSI YANG DIBERIKAN OLEH PRODUSEN 

3.        ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TELLERTERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI BANK X DENGAN MENGGUNAKAN METODE S.W.O.T 

4.        ANALISIS PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN DI PT. INTI KARYA PERSADA TERHADAP PERFORMANCE KERJA DEPARTEMEN PEMASARAN DENGAN METODE SIX SIGMA 

5.        ANALISA PEMILIHAN SUPPLIER SEBAGAI KOMPONEN PENDUKUNG PRODUKSI PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY 

6.        ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DI PT ECOSTAR LABORATORIES KABUPATEN TANGERANG DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) 

7.        ANALISIS BIAYA PERBAIKAN ULIR DI PT. SURYA ALLOY DENGAN METODE DMAIC (DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE AND CONTROL) 

8.        ANALISA PENYEBAB CACAT PEMASANGAN PRODUK CABLE LADDER DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DI PT NGK 

9.        PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PT. TOYOTA ASTRA MOTOR 

10.     PENGARUH FREKUENSI TINGKAT KECELEKAAN KERJA UNTUK MENUNJANG PRODUKTIVITAS DI PT SURYA TOTO INDONESIA

Rabu, 16 September 2015

Daftar Pustaka

Pengaruh
Kompensasi,  Motivasi  Dan  Lingkungan  Kerja  Terhadap  Kepuasan  Kerja
Karyawan Divisi Klaim PT AJC”
Nama      : Siti Hanifah
NIM      : 41610110046
KRITIK: Daftar Pustaka pada skripsi tersebut belum memenuhi kriteria dalam aturan penulisan Daftar Pustaka yang benar. Ada beberapa yang salah jika berdasarkan Panduan penulisan. Salah satunya dalam penempatan tahun, salah dalam penulisan kalimat, tidak adanya volume pada sumber jurnal serta salah dalam pemberian titik maupun koma. Salah satu contoh pada Sumber Jurnal Cetak dimana tahun tidak terletak di awal kalimat setelah nama penulis/pengarang. Bukan di akhir dan tidak memberikan kalimat miring pada nama Jurnal serta tidak adanya volume atau edisi jurnal. Kemudian pada Sumber Internet tidak adanya kata “from” sebelum link tersebut dituliskan, dan tidak adanya tanggal pengambilan data pada Daftar pustaka tersebut, Pada Sumber Buku tidak adanya (tanda titik dua) pada tempat penerbitan. Dan untuk pada Sumber Skripsi tahun juga tidak terletak didekat nama penulis/pengarang melainkan berada diakhir serta salah memposisikan antara nama kota dan kampus yang dituju.

SARAN: Saran saya untuk skripsi ini penulis harus lebih teliti lagi dalam menulis Daftar Pustaka karna jika dalam Panduan Penulisan Daftar Pustaka skripsi ini belum memenuhi standar penulisan. Banyak kesalahan-kesalahan dalam penulisan. Dan untuk perbaikan pada skripsi ini saya menyarankan beberapa poin kesalahan-kesalahan pada skripsi tersebut yaitu: Pertama dari sumber Buku pada tempat penerbit setelahnya diberikan tanda titik dua. Kedua untuk Sumber Jurnal Cetak ini kesalahan yang paling dominan yaitu pada penempatan tahun harusnya berada pada awal setelah nama penulis/pengarang dan memberikan volume serta edisi jurnal. Ke Tiga Sumber dari Internet sebelum penulisan link diberikan kalimat “From” dan diberikan tanggal pengambilan data tersebut agar pembaca mengetahui kapan data tersebut diambil dan yang ke Empat Sumber Skripsi dalam penempatan nama kota dan Instansi harus lebih mendahulukan nama kota setelah itu baru nama Instansinya dari mana. Berikut adalah saran saya terhadap skripsi. Mohon maaf jika ada kalimat yang tidak berkenan dan semoga dalam pembuatan skripsi agar menjadi lebih baik lagi terutama untuk para calon sarjana ditahun yang akan mendatang.
SUMBER BUKU
Tidak sesuai dengan Panduan Daftar Pustaka:
Arikunto  Suharsimi.  Prosedur  Penelitian  Suatu  Pendekatan  Praktek.  Rineka Cipta. Yogyakarta. 2002.
Sesuai Dengan Panduan Daftar Pustaka:
Arikunto Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan  Praktek. Yogyakarta:  Rineka Cipta.
SUMBER JURNAL CETAK
Tidak sesuai dengan Panduan Daftar Pustaka:
Bernad  Hasahatan  Dan  Maholi  Manik.  Analisis  Pengaruh  Budaya  Organisasi DanKepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT  A.J. Central Asia  Raya (Divisi  Klaim).  Jurnal  Manajemen  Universitas  Bina  Nusantara Jakarta. 2012.
Sesuai Dengan Panduan Daftar Pustaka:
Bernad Hasahatan Dan Maholi Manik. Jakarta 2002. Analisis Pengaruh  Budaya  Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT  A.J. Central Asia  Raya  (Divisi  Klaim). Jurnal  Manajemen  Universitas  Bina  Nusantara Vol 6 : Hal 1-6
SUMBER INTERNET
Tidak Sesuai dengan Panduan Daftar Pustaka:
Eko  Santoso.  Pengaruh  Kepemimpinan,  Motivasi,  Kompensasi  Dan  Disiplin Kerja Terhadap  Kinerja  Karyawan  Di  Bank  Central  Asia  Kudus. http://eprints.dinus.ac.id/5063/1/12641.pdf. 2006.
Sesuai dengan Panduan Daftar Pustaka:
Eko  Santoso (2006). Pengaruh  Kepemimpinan,  Motivasi,  Kompensasi  Dan  Disiplin KerJTerhadap  Kinerja  Karyawan  Di  Bank  Central  Asia  Kudus. From http://eprints.dinus.ac.id/5063/1/12641.pdf, 1 September 2011
SUMBER SKRIPSI
Tidak sesusai dengan Panduan Dafar Pustaka:
Reza  Wirakusuma.  Analisis  Besar  Pengaruh  Kepuasan  Kerja  Dan  Motivasi Terhadap Gaji, Pekerjaan, Rekan Kerja, Keselamatan Kerja, Pengawasan Dan  Sikap  Atasan  Serta  Lingkungan  Kerja  (Studi  Pada  Pako  Group  – Jakarta Utara).  Skripsi Program Studi Teknik  Industri. Universitas Mercu Buana. Jakarta. 2010.
Sesuai dengan Panduan Daftar Pustaka:
Reza  Wirakusuma (2010).  Analisis  Besar  Pengaruh  Kepuasan  Kerja  Dan  Motivasi Terhadap Gaji, Pekerjaan, Rekan Kerja, Keselamatan Kerja, Pengawasan Dan  Sikap Atasan  Serta  Lingkungan  Kerja  (Studi  Pada  Pako  Group  –Jakarta Utara).  Skripsi. Program Studi Teknik  Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Rabu, 09 September 2015

RSK 2

RSK SKRIPSI 2
ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI COLLAR PC400 DENGAN METODE STASTICAL QUALITY CONTROL PADA DEPARTEMEN PRODUKSI PT.KUI

Nurochman Widiyatmoko
41608110032
Teknik Industri


Ringkasan Skripsi:
Di skripsi ini menjelaskan tentang kualitas produksi suatu perusahaan.
PT. Komatsu Undercarrige Indonesia ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan komponen alat berat. Dalam kegiatan produksinya, perusahaan selalu berupaya agar menghasilkan produk yang baik dan menekan kerusakan produk atau reject.

Dalam era globalisasi seperti saat ini di mana sektor industri semakin maju dan  modern sehingga persaingan akan pasar menjadi semakin kompetitif. Setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi harus memberikan perhatian penuh atas mutu produk atau jasa yang di hasilkannya.

metode yang digunakan pada pengamatan ini adalah Analisi pengendalian kualitas dilakukan menggunakan alat bantu statistic berupa check sheet, fishbone diagram, Diagram pareto dan peta kendali Xbar-r.

saran:
Menurut pendapat saya, dalam materi skripsi ini sudah cukup baik cuma dalam pengolahan datanya masih kurang lebih rinci / detail antara barang yang kualitas baik dan kualitas kurang atau reject. Alangkah baiknya jika si penulis mempbaiki data-data dalam laporannya.

kritik:
menurut saya yang masih kurang dalam skripsi ini kurangnya metode pengamatan dan wawancara sehingga kurangnya data data yang real . Pada table yang tersedia juga tidak dijelaskan secara rinci arti dari data-data yang diperoleh.



Tugas!

RSK SKRIPSI 1

Analisa Perbaikan Proses Produk Stud Bolt M7 Dalam Upaya Memenuhi
Kualitas Dan Spesifikasi Pelanggan Di PT Garuda Metalindo
NAMA: MUJIONO
NIM    : 41606110016
RINGKASAN SKRIPSI:
Skripsi ini membahas tentang menganalisa pengendalian kualitas terhadap produk stud bolt M7 menggunakan control chart, melakukan perbaikan proses produk stud bolt M7, menganalisa hasil perbaikan proses produk stud bolt M7 menggunakan control chart. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan jenis cacat pada produk stud bolt M7, menganalisa penyebab terjadinya cacat pada produk stud bolt M7, memberikan usulan perbaikan dan melakukan tindakan pencegahan untuk menjaga kualitas produk stud bolt M7.
SARAN:
Di dalam skripsi ini ada rumus-rumus yang mungkin sebagian orang tidak mengerti dengan rumus itu, menurut saya lebih baik di  beri keterangan satu persatu rumus-rumus tersebut agar lebih bisa di pahami oleh orang-orang yang membaca skripsi tersebut.
KRITIK:

Menurut saya rumus-rumus yang di skripsi itu lebih di perjelas dan di beri keterangan agar bisa di mengerti jika di baca orang-orang.
http://www.atep-afia.net/2015/09/tugas-01-ttki-reguler-rsk-skripsi.html

Senin, 01 Desember 2014

Kota Bongomeme ( GORONTALO )

Kota Bongomeme merupakan salah satu dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Bongomeme memiliki luas wilayah 30,13 km2 pada tahun 2010 berpenduduk 33.253 jiwa, sehingga kepadatan penduduknya mencapai 1.104 jiwa per km2.

Batas-batas wilayah Kota Bongomeme meliputi, sebelah utara dengan Kecamatan Pulubala, Tibawa dan Limboto Barat; sebelah selatan dengan Kecamatan Batudaapantai; sebelah timur dengan Kecamatan Batudaa; dan sebelah barat dengan Kecamatan Boliyohuto.

Kota Bongomeme meliputi 18 desa/kelurahan, yaitu  Bongomeme, Bongohulawa, Ambara, Ayuhula, Batu Loreng, Batulayar, Dulamayo, Dungaliyo, Huntu Lo Hulawa, Kaliyoso, Molanihu, Molas, Molopatodu, Otopade, Pangadaa, Pilolalenga, Tohupo dan Upomela.


Gorontalo adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sebelumnya, semenanjung Gorontalo (Hulontalo) merupakan wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kota Madya Gorontalo di Sulewasi Utara. Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah berkenaan dengan otonomi daerah di Era Reformasi, provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan UU Nomor 38 Tahun 2000 , tertanggal 22 Desember 2000 dan menjadi Provinsi ke-32 di Indonesia. Ibukota Provinsi Gorontalo adalah Kota Gorontalo (sering disebut juga Kota Hulontalo) yang terkenal dengan julukan "Kota Serambi Madinah".
Provinsi Gorontalo terletak di Pulau Sulawesi bagian utara atau di bagian barat dari Provinsi Sulawesi Utara. Luas wilayah provinsi ini 12.435,00 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 1.097.990 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk 88 jiwa/km². Ditengarai, penyebaran Diaspora Orang Gorontalo telah mencapai 5 kali lipat dari total penduduknya sekarang yang tersebar di seluruh dunia.
Provinsi Gorontalo berdiri secara resmi sejak tanggal 22 Desember tahun 2000, melalui penetapan sidang paripurna DPR RI. Namun sekalipun masih kontroversi, peringatan Hari Lahir Provinsi Gorontalo diperingati pada tanggal 16 Februari tahun 2001, ditandai dengan dilantiknya Tursandi Alwi sebagai penjabat Gubernur pertama.

Senin, 24 November 2014

JAWABAN NO 9 MODUL 10 KPLI

Endonezya yaşamları doğal kaynaklar üzerindeki ağır bağımlı bir ülke olarak, küresel ısınmanın etkilerini gidermek için doğru yolu adapte etmektir. Adaptasyon esas etkilenen hassas olarak yerel düzeyde çeşitli paydaşları kapsayan, küresel ısınmanın etkileri hakkında kamuya bilgi sağlamak, hükümetler ve çevre örgütleri tarafından desteklenmesi gerekir. Bunun için, göz ardı edilmemelidir bir şey yerel topluluklar halinde uyum stratejilerinin uygulanması çevresinde toplum içeren önemidir. Ekonomik faaliyet bakımından, ama özellikle iklim değişikliği ile ilgili politika oluşturma açısından, hem iklim değişikliği karşısında uyarlayın.

Indonesia sebagai negara yang hidupnya sangat bergantung pada sumber daya alam, cara yang tepat dalam mengatasi dampak pemanasan global adalah dengan beradaptasi. Kemampuan adaptasi perlu didukung oleh pemerintah dan organisasi lingkungan, dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai berbagai dampak pemanasan global tersebut, terutama  mengikutsertakan berbagai pihak di tingkat lokal sebagai pihak yang rentan terkena dampaknya. Untuk itu, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah pentingnya melibatkan masyarakat di sekitar lokasi dalam pelaksanaan strategi adaptasi ke masyarakat lokal. Beradaptasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim, baik dari segi kegiatan ekonomi, namun khususnya dalam hal pembuatan kebijakan yang berhubungan dengan perubahan iklim.  

TURKI - INDONESIA

 
© Aditya Reynald | All Rights Reserved
Designed ByImuzcorner | Powered ByBlogger | FCB Blogger Template ByFree Blogger Template